Tiktok Resmi Diblokir di India, Ternyata Ini Penyebabnya?
Nama aplikasi TikTok terus merebak dari tahun ke tahun ini, bahkan mengalahkan kepopuleran aplikasi “wajib” yaitu WhatsApp. Aplikasi buatan Tiongkok ini sangat viral di kalangan artis, Youtuber hingga masyarakat umum di masa pandemi. Tentunya, perkembangan TikTok yang pesat juga dibarengi dengan kecepatan unggahan video ke internet.
Tingginya peningkatan pengguna, melatar belakangi TikTok semakin memperbaiki aplikasinya. Mulai dari penggunaan bahasa yang awalnya hanya bahasa Mandarin, hingga berbagai bahasa di penjuru dunia. Tak terkecuali di India, yang menjadi salah satu Negara yang sengang menggunakan aplikasi TikTok.
Namun pada pertengahan tahun 2020, Otoritas India memberlakukan larangan permanen pada aplikasi TikTok dan 58 aplikasi China lainnya. Tentu yang menjadi pertanyaan besar dibenak kita adalah “apa alasan dari larangan ini?”
Nah, ketika pelarangan pertama kali diterapkan, pemerintah India sempat memberikan kesempatan kepada 59 aplikasi ini untuk menjelaskan posisinya tentang kepatuhan terhadap persyaratan privasi dan keamanan.
Perusahaan termasuk Tik Tok platform distribusi video populer ByteDance, platform perpesanan WeChat Tencent, dan browser UC Alibaba juga diharuskan menjawab serangkaian pertanyaan tentang privasi dan keamanan.
Menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut, surat kabar India melaporkan: “Pemerintah tidak puas dengan tanggapan atau penjelasan dari perusahaan-perusahaan ini. Maka dari itu, larangan untuk 59 aplikasi ini sekarang bersifat permanen.”
Daftar 59 aplikasi yang diblokir India, seperti dikutip dari India Today adalah sebagai berikut:
- TikTok
- Shareit
- Kwai
- UC Browser
- Baidu map
- Shein
- Clash of Kings
- DU battery saver
- Helo
- Likee
- YouCam makeup
- Mi Community
- CM Browers
- Virus Cleaner
- APUS Browser
- ROMWE
- Club Factory
- Newsdog
- Beutry Plus
- UC News
- QQ Mail
- Xender
- QQ Music
- QQ Newsfeed
- Bigo Live
- SelfieCity
- Mail Master
- Parallel Space
- Mi Video Call Xiaomi
- WeSync
- ES File Explorer
- Viva Video QU Video Inc
- Meitu
- Vigo Video
- New Video Status
- DU Recorder
- Vault- Hide
- Cache Cleaner DU App studio
- DU Cleaner
- DU Browser
- Hago Play With New Friends
- Cam Scanner
- Clean Master Cheetah Mobile
- Wonder Camera
- Photo Wonder
- QQ Player
- We Meet
- Sweet Selfie
- Baidu Translate
- Vmate
- QQ International
- QQ Security Center
- QQ Launcher
- U Video
- V fly Status Video
- Mobile Legends
- DU Privacy
Alasan Perintah Larangan
Kementerian ITE India mengeluarkan perintah larangan pada bulan Juni, yang menyatakan bahwa aplikasi ini “merusak kedaulatan dan integritas India, pertahanan nasional India, keamanan nasional dan ketertiban umum”.
Perintah itu disebut “serangan digital” oleh India, setelah tentara China bentrok di perbatasan Himalaya dan menewaskan 20 tentara India. Dilanjutkan pada bulan September, India memblokir 118 aplikasi seluler lainnya, termasuk video game paling populer dari Tencent, PUBG, yang memberi tekanan lebih besar pada perusahaan teknologi China.
Menurut media India, perwakilan TikTok menyatakan bahwa mereka sedang mengevaluasi pemberitahuan tersebut dan akan menanggapinya. Blokade diumumkan dimana para pejabat India mengatakan bahwa segera setelah India mengatakan China melancarkan serangan di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan. India juga telah mengerahkan pasukan di empat puncak gunung yang strategis.
Tencent menolak mengomentari pengumuman pemerintah India, dimana kedutaan Besar China di New Delhi juga tidak segera menanggapi. Pada saat yang sama, Kementerian Teknologi India menyatakan bahwa ratusan aplikasi mengancam kedaulatan dan keamanan India.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Aplikasi ini secara diam-diam mengumpulkan dan berbagi data dan membahayakan data pribadi dan informasi pengguna, yang dapat menimbulkan ancaman serius bagi keamanan nasional”.
Sebelum memblokir, TikTok adalah salah satu aplikasi yang memiliki pasar besar di India. Pada akhir tahun 2020, TikTok menyatakan telah mengakumulasi lebih dari 200 juta pengguna di negara ini dan berharap dapat meningkatkan jumlah ini menjadi setidaknya 300 juta tahun ini.
Demikian ulasan kami mengenai pemblokiran Aplikasi TikTok di India. Kita doakan saja semoga persengketaan lekas usai dan menemukan titik damai yang tidak merugikan pihak manapun. Semoga ulasan kami memberikan informasi baru dan menjawab pertanyaan Anda. Terimakasih sudah singgah.