Pengertian Urbanisasi, Latarbelakang, Penyebab Serta Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi
Pernahkah kamu mendengar istilah urbanisasi? Mungkin istilah ini terdengar asing bagi beberapa orang, terlebih bagi kamu yang lahir di zaman sekarang ini.
Sebab walaupun masih eksis, namun kegiatan urbanisasi sendiri lebih marak di lakukan pada zaman dulu. Untuk lebih lengkapnya, mari kita bahas mengenai urbanisasi sebagai berikut:
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Distribusi penduduk yang tidak merata antara kota dan desa akan menimbulkan berbagai permasalahan dalam kehidupan sosial. Bisa dikatan bahwa urbanisasi termasuk masalah serius bagi kita semua.
Pengertian Urbanisasi Menurut Para Ahli
Berikut dibawah ini pengertian Urbanisasi menurut para ahli, antara lain.
1. Ensiklopedia Nasional Indonesia
Jika membuka Ensiklopedia Nasional Indonesia, kita akan menemukan pengertian urbanisasi sebagai suatu proses peningkatan proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan.
2. Dalam Kajian Ilmu Lingkungan
Sedangkan dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan sebagai proses urbanisasi suatu daerah. Proses urbanisasi ini dapat diartikan dalam dua pengertian.
3. Bintarto
Urbanisasi adalah proses pertambahan jumlah penduduk di kota, dimana definisi ini hadir dari ahli R. Bintarto.
4. Shogo Kayono
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk yang nyata. Shogo Kayono juga menambahkan bahwa kegiatan ini membawa dampak dalam interaksinya dengan masyarakat baru yang dikondisikan oleh beberapa faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya.
5. H. de Goede
Urbanisasi menurut J. H. de Goede adalah proses pertambahan penduduk di suatu wilayah perkotaan. dibarengi dengan proses perpindahan wilayah pedesaan menjadi wilayah perkotaan.
6. Kantsebovskaya
Menurut S. Kantsebovskaya urbanisasi merupakan suatu proses atau fenomena yang bersifat multisektoral.
7. Kingsley Davis
Selanjutnya juga ada ahli yang bernama Kingsley Davis mendefinisikan urbanisasi sebagai perluasan proporsi penduduk yang mengarah ke wilayah perkotaan.
8. Daldjoeni, (1998)
Urbanisasi adalah permukiman perkotaan yang cenderung terus berkembang baik dalam ukuran maupun jumlah. Dimana jika seiring dengan itu wajar, apabila proporsi penduduk dunia yang tinggal di kota-kota kecil dan besar semakin meningkat. Peningkatan proporsi ini juga dikenal sebagai urbanisasi.
9. Kantsebovskaya (1976)
Urbanisasi dapat diartikan sebagai gejala atau proses yang bersifat multisektoral, baik dari segi sebab dan akibat.
10. Triatno Yudo Harjoko
Urbanisasi adalah proses perubahan orang dan daerah di daerah non-urban menjadi daerah perkotaan.
Latar Belakang Terjadinya Urbanisasi
Latar belakang urbanisasi di negara industri maju dengan negara berkembang memiliki beberapa perbedaan yang terdiri dari:
Urbanisasi di Negara Industri Maju
Di negara-negara industri maju, urbanisasi diawali dengan industrialisasi. Sehingga industri merupakan titik awal terjadinya urbanisasi.
Penduduk perkotaan meningkat lebih lambat daripada di negara berkembang sedangkan pertumbuhan perkotaan relatif lebih seimbang (perbedaannya tidak besar). Nah, nisa dikatakan bahwa “urbanisasi adalah proses ekonomi”.
Urbanisasi di Negara Berkembang
Urbanisasi di negara berkembang dimulai sejak PD II, urbanisasi merupakan titik awal terjadinya industri (berlawanan dengan negara industri maju).
Penduduk perkotaan meningkat pesat sehingga urbanisasi tidak merata, semakin besar kota maka semakin cepat proses urbanisasi atau dikenal dengan konsep “Kota Primata”.
Sehingga dikatakan “proses urbanisasi bersifat demografis”. Hal inilah yang terjadi di Indonesia saat ini, yaitu berbondong-bondongnya masyarakat pedesaan ke kota sehingga kota menjadi semakin padat.
Faktor Penyebab Terjadinya Urbanisasi
Faktor penyebab terjadinya urbanisasi adalah karena faktor utama klasik yaitu kemiskinan di pedesaan. Faktor utama ini melahirkan dua faktor penyebab urbanisasi diantanya:
Faktor Penarik (Pull Factors)
Alasan masyarakat pedesaan melakukan migrasi atau pindah ke kota didasarkan pada beberapa alasan yaitu:
- Lahan pertanian semakin sempit.
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat kamu berasal.
- Menganggur karena tidak banyak pekerjaan di desa.
- Keterbatasan sarana dan prasarana di desa, misalnya fasilitas hiburan yang kurang memadai.
- Diusir dari desa asal, sehingga kota menjadi tujuan.
- Memiliki mimpi yang kuat untuk menjadi kaya, karena tingkat upah di kota lebih tinggi.
- Melanjutkan sekolah, karena di desa fasilitas atau kualitasnya kurang.
- Pengaruh cerita rakyat, bahwa tinggal di kota mudah mencari pekerjaan atau mudah membuka usaha kecil-kecilan.
- kebebasan pribadi yang lebih luas.
- Adat atau agama yang lebih longgar.
Faktor Pendorong
Di sisi lain, kota memiliki daya tarik dimana kondisi tingkat kehidupan di desa umumnya mempercepat proses urbanisasi. Faktor pendorong yang dimaksud antara lain:
- Keadaan desa yang umumnya memiliki kehidupan yang statis (tidak berubah sangat lambat). Hal ini bisa terjadi karena kuatnya adat atau pengaruh agama.
- Keadaan kemiskinan pedesaan yang seolah abadi.
- Kesempatan kerja hampir tidak ada karena sebagian besar kehidupan penduduk hanya bergantung pada hasil pertanian.
- Pendapatan sangat rendah di desa.
- Keamanan yang kurang.
- Fasilitas pendidikan sekolah atau perguruan tinggi yang buruk.
Dampak Urbanisasi
Akibat dari proses urbanisasi yang semakin meningkat, berdampak pada lingkungan perkotaan. Baik dari segi tata kota, masyarakat, maupun kondisi sekitarnya. Dampak urbanisasi terhadap lingkungan perkotaan antara lain:
Dampak Positif
Pandangan positif tentang urbanisasi, melihat urbanisasi sebagai upaya pembangunan yang menyeluruh dan tidak terbatas pada administrasi kota.
Selain itu, kota dianggap sebagai “agen modernisasi dan perubahan”. Orang-orang melihat kota sebagai tempat pemusatan modal, keahlian, daya kreatif dan segala macam fasilitas yang mutlak diperlukan untuk pembangunan.
Ditegaskan bahwa kota merupakan “leading sector” dalam perubahan ekonomi, sosial dan politik. Urbanisasi merupakan variabel independen yang memajukan pembangunan ekonomi
Dampak Negatif
Di Indonesia, isu urbanisasi telah dimulai dengan diperkenalkannya beberapa kebijakan ‘sembrono’ Orde Baru. Pertama, adanya kebijakan ekonomi makro (1967-1980), di mana kota merupakan pusat perekonomian.
Kedua, kombinasi kebijakan substitusi impor dan investasi asing di sektor manufaktur, yang justru memicu polarisasi pembangunan yang berpusat pada metropolitan Jakarta.
Ketiga, maraknya proses mekanisasi sektor pertanian di awal tahun 1980-an, yang menyebabkan generasi muda dan sarjana enggan terjun ke dunia pertanian atau kembali ke tanah air.
Arus urbanisasi yang tidak terkendali ini dianggap merusak strategi perencanaan pembangunan kota dan menyedot fasilitas perkotaan di luar kemampuan kontrol pemerintah kota. Beberapa akibat negatif tersebut akan meningkatkan masalah meningkatnya kriminalitas dan penurunan tingkat kesejahteraan.
Dampak negatif lain yang muncul adalah terjadinya “underruralisasi” dimana persentase jumlah penduduk kota sangat besar yang tidak sesuai dengan perkembangan ekonomi negara.
Selain itu dapat terjadi “underruralisasi”, yaitu jumlah penduduk di pedesaan terlalu kecil untuk tingkat dan cara produksi yang ada.
Demikian ulasan kami mengenai urbanisasi yang menghadirkan 10 definisi ahli, latar belakang, faktor penyebab hingga dampak positif dan negatif dari urbanisasi. Semoga ulasan kami membantu kamu! Terimaksih sudah singgah.