Pengertian Sampah, Jenis – Jenis dan Manfaat Sampah Organik dan Anorganik
Sampah yaitu sisa buangan dari suatu produk atau pun barang yang tidak lagi digunakan, tetapi juga masih bisa di daur ulang untuk dijadikan barang yang berguna serta bernilai.
Sampah organik adalah salah satau jenis sampah yang berasalkan dari sisa mahkluk hidup yang mudah untuk terurai secara alami tanpa ada proses campur tangan manusia untuk bisa terurai.
Sampah organik biasanya juga dikatakan sebagai sampah yang ramah akan lingkungan bahkan sampah yang bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat apabila dikelola dengan tepat.
Namun ketika sampah benar-benar tidak dikelola dengan benar bisa saja menimbulkan penyakit dan juga bau yang kurang sedap sehingga hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.
Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang tidak lagi bisa untuk dipakai lagi dan juga sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun menimbulkan berbagai macam pencemaran tanah karena sampah tersebut anorganik tergolong dalam zat yang sulit untuk bisa terurai dan juga sampah itu akan tertimbun dalam tanah dengan waktu lama, ini bisa menyebabkan rusaknya lapisan tanah.
Jenis – Jenis Sampah Organik
Sampah organik tergolong menjadi dua yaitu antara lain sampah organik basah dan sampah organik kering. Yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1). Sampah Organik Basah
Sampah organik basah ialah sampah organik yang banyak mengadung air didalamnya. Sampah organik basah contohnya ialah sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya.
Inilah yang dimaksud bahwasanya sampah organik itu seringkali bisa menimbulkan bau tidak sedap sebab kandungan air tinggi yang bisa menyebabkan sampah jenis ini cepat membusuk.
2). Sampah Organik Kering
Sampah organik kering ialah sampah yang sedikit sekali mengandung air didalamnya. Contohnya sampah organik ini misalnya kayu, ranting pohon, kayu dan juga seperti daun – daun kering.
Kebanyakan sampah ini sangat sulit untuk diolah kembali menjadikannya lebih sering dibakar untuk kita bisa memusnahkannya.
Contoh Sampah Organik
Misalnya contoh dari sampah organik ialah seperti nasi, kulit buah, buah dan juga sayuran busuk, ampas teh / kopi, bangkai hewan, dan juga kotoran hewan / manusia
Contoh Sampah Anorganik
Sedangkan uang menjadi contoh dari sampah anorganik ialah misalanya seperti plastik, botol / kaleng minuman, kresek, ban bekas, besi, kaca, kabel, barang elektronik, bohlam lampu dan juga plastik. Memang sampah anorganik sulit untk bisa terurai tetapi dapat anda manfaatkan kembali, jangan sampai dibiarkan begitu saja.
Manfaat Sampah Organik dan Anorganik
Berikut dibawah ini manfaat sampah organik dan anorganik, antara lain.
Manfaat sampah organik
Sampah organik memiliki banyak sekali manfaat sehingga bisa menjadi sumber pemasukkan apabila diolah menjadi bermanfaat. Bahkan dapat mengurangi banyaknya sampah di tempat pembuangan akhir. Berikut manfaat sampah organik yang dapat anda coba yaitu sebagai berikut:
- Sampah Organik dapat diolah untuk menjadi Kompos / Pupuk Organik
- Untuk Tambahan Pakan Ternak
- Sampah organik juga dapat diubah untuk menjadi biogas dan listrik
Manfaat Sampah Anorganik
Manfaat sampah anorganik yang bisa kita manfaatkan adalah bagian membuat kerajinan dari sampah / limbah tersebut. Misalnya seperti sampah plastik yang dapat dibuat menjadi tas, taplak meja makan, dan juga pernak pernik.
Pengelolaan sampah agar memiliki nilai ekonomis
Anda bisa mengelola sampah dengan prisnsip 3R. (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Diolahnya sampah dengan menggunakan sistem 3R dicoba oleh setiap orang dan kapan saja. Karena apabila menangani sampah dengan prinsip 3R hanya membutuhkan meluangkan waktu dan kepedulian akan timbulnya penyakit dari sampah.
Dalam pengolahannya sampah yang di daur ulang tjuannnya agar mampu memiliki nilai yang bermanfaat lagi. Daur ulang adalah suatu upaya kita agar bisa mengelola sampah dengan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan dan juga pembuatan produk hingga bernilai guna lagi.
Manfaat dari daur ulang antara lain:
1). Penghematan dalam SDA ( Sumber Daya Alam)
2). Penghematan dalam Energi
3). Penghematan lahan TPA
4). Membantu lingkungan menjadi lebih asri
5). Pengurangan untuk biaya belanja