Pengertian Multimedia, Sejarah Perkembangannya, Jenis dan Manfaat Multimedia
Kemajuan teknologi di bidang komunikasi semakin pesat berkembang. Manusia pun kini tak hanya bisa menikmati komunikasi via suara saja, tapi juga gambar, video, animasi dan sebagainya.
Bahkan saat ini kita dengan gampang bisa mencari hiburan di aplikasi yang berisi video lucu, kreatif dan menarik. Namun tahukah Anda, bahwa Anda bisa menikmati video itu karena adanya teknologi multimedia.
Dengan teknologi ini sekarang iklan, presentasi dan pelajaran yang biasanya membosankan pun bisa menjadi menarik untuk disimak.
Nah, apa itu multimedia? Berikut akan kita kupas tuntas dalam artikel ini mulai dari apa arti multimedia, fungsi, sejarah kemunculan dan perkembangannya, jenis hingga jurusannya.
Apa Arti Multimedia
Multimedia berasal dari dua kata, yakni multi dan media. Multi artinya banyak, sedangkan media artinya sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan (perantara).
Dengan demikian, multimedia bisa diartikan sebagai perantara pesan yang terdiri lebih dari 1 elemen atau banyak.
Selain itu multimedia juga bisa berarti sarana komunikasi yang mengintegrasikan teks, grafik, gambar diam dan bergerak, animasi audio, dan media lain.
Nah, untuk memproses kombinasi elemen tersebut untuk dapat ditampilkan, disimpan, dikirim, perlu adanya sebuah perangkat tertentu.
Agar lebih jelas lagi, mari kita simak apa pengertian multimedia menurut para ahli.
1. McCormick (1996) menyebut multimedia adalah kombinasi tiga elemen, suara, gambar, dan tulisan.
2. Rosch (1996) mengatakan multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video.
3. Robin dan Linda (2001) mengatakan suatu alat yang bisa digunakan sebagai media presentasi yang lebih interaktif dan dinamis di mana dalam media ini penggunanya dapat mengintergrasikan berbagai macam data mulai dari teks, grafik, video, animasi, dan juga audio.
4. Gumelar (2014) mendefinisikan multimedia sebagai penggunaan komputer untuk menyajikan serta menggabungkan teks, animasi, suara, gambar dan video dengan tools dan link sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, interaksi, berkarya dan berkomunikasi.
5. Hofstekter (2001) mengartikan multimedia sebagai pemanfaatan teknologi komputer sebagai media dalam pembuatan serta penyatuan data berupa gambar, teks, grafik, serta audio dengan memanfaatkan perangkat lunak sehingga penggunanya mampu berkreasi, berinteraksi, serta komunikasi.
6. Turban, dkk, (2002) berpendapat bahwa multimedia adalah kombinasi dari dua media yakni input dan output. Media yang dikombinasikan adalah teks, audio, video, gambar, grafis, dan juga animasi.
Jadi, berdasarkan penegrtian di atas multimedia itu terdiri dari 2 atau lebih elemen. Sebagai contoh, sebuah brosur dapat dikatakan multimedia karena ia terdiri dari elemen teks dan gambar.
Sebuah video klip dapat dikatakan multi media karena terdapat unsur suara, gambar atau juga teks.
Nah, bedakan dengan rekaman suara kaset, yang outputnya hanya suara saja, maka ia tidak dapat disebut sebagai multimedia.
Sejarah Multimedia
Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana multimedia muncul ke dunia seperti saat ini. Atau bagaimana orang pertamakali memikirkan untuk menciptakan multimedia.
Well, sebenarnya multimedia ini dulunya berasal dari dunia teater. Berlaku juga di teater, yang disebut multimedia itu jika dalam teater itu memuat lebih dari satu elemen yakni seni drama yang diperankan manusia, serta lukisan, instalasi, dan musik yang berperan sebagai latar cerita.
Nah, dari situ ide kemudian berkembang ke bidang komunikasi.
Multimedia pertamakali diperkenalkan ke dunia oleh Gutenberg and Caxton pada abad ke-15. Kemudian dilanjutkan pada abad ke-19, yaitu masa terpenting bagi perkembangan dunia komunikasi.
Setelah itu, ada Matthew Brady yang mengejutkan publik dengan pameran fotografinya sekitar 1862. Lalu ditandai dengan penemuan telegraf oleh Samuel Morse, telepon oleh Alexander Graham Bell, radio oleh Gugliemo Marconi, serta ide awal televisi oleh John Logie Baird dan Lumiere bersaudara.
Revolusi televisi sekitar tahun 1940-an membawa multimedia ke arah lebih serius. Apalagi, ketika era komputer dan internet mulai berlangsung sejak tahun 1960-an.
Teknologi ini memungkinkan manusia untuk menggabungkan berbagai macam media dengan satu perangkat.
Internet telah menjadi raksasa media komunikasi saat ini. Multimedia akhirnya memperoleh cakupan wilayah penggunaan tak terbatas. Dan hingga kini masih belum ada tanda-tanda munculnya teknologi pengganti yang lebih mutakhir.
Fungsi multimedia pun kini mencakup banyak hal dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Sebuah riset dari CTR (Computer Technology Research) memberikan gambaran baru tentang ingatan manusia yang berhubungan dengan komunikasi. Kenyataannya, manusia lebih mudah mengingat informasi berupa audio yang didengarkan, daripada citra visual yang dilihatnya.
Orang hanya mampu mengingat sekitar 20% informasi yang pernah dilihatnya. Di sisi lain, jika informasi tersebut diperoleh melalui pendengaran, kemampuan memori manusia untuk mengingatnya bisa mencapai 30%.
Namun selain digunakan dalam dunia informatika, multimedia seringkali dikaitkan dengan aplikasi yang digunakan dalam dunia hiburan seperti game serta berfungsi untuk membuat website. Pada awal mula terbentuk, multimedia hanya mencakup gambar diam, teks, animasi, mp3 dan mp4. Seiring perkembangan jaman, multimedia telah merambah dunia kinetik (gerak) dan bau.
Aplikasi media ini mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikannya film 3 dimensi yang dihubungkan ke gerakan pada kursi penonton sehingga penonton dapat merasakan sensasi gerak. Energi kinetik, dan koneksi dalam film 3 dimensi tersebut dapat membangkitkan perasaan nyata pengguna. Indra penciuman baru mulai dimasukkan setelah ditemukannya teknologi reproduksi melalui telekomunikasi.
Manfaat Multimedia Bagi Masyarakat
Berikut di bawah ini manfaat Multimedia bagi mmasyarakat, antara lain sebagai berikut.
1. Sarana Menyampaikan Informasi
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa manusia akan lebih mengingat informasi yang disertai gambar dan video. Jadi instansi pelayanan publik lebih mudah menyebarkan informasi dengan multimedia. Dengan demikian info itu lebih banyak diserap oleh sasarannya.
Multimedia mulai banyak ditemukan di berbagai tempat, seperti hotel, stasiun, bandara, pusat perbelanjaan, dan objek wisata tertentu.
2. Media Pembelajaran
Di sekolah, multimedia tentu menjadi primadona media pembelajaran yang efektif.
Sebab selama ini metode pengajaran sangat monoton dan membosankan. Murid pun dengan susah payah mengingat dan menghapalkannya di luar kepala tanpa mengerti dengan baik materi tersebut.
Dengan adanya multimedia, siswa jadi lebih paham karena bisa didukung dengan video serta suara. Misalnya cara kinerja jantung dan apa yang terjadi jika ada serangan jantung. Ini akan lebih dimengerti ketika disimulasikan dalam sebuah video daripada menghapal teori-teori dari buku saja.
3. Memajukan Ilmu Kesehatan
Beberapa tahun yang lalu, seorang ibu hamil baru bisa mengetahui secara pasti jenis kelamin jabang bayinya setelah lahir. Namun dengan perkembangan multimedia di bidang kesehatan, fenomena tersebut kini malah menjadi hal yang langka.
Penemuan peranti pemindai, USG, membuat dokter dapat mengetahui kondisi janin dalam kandungan. Salah satunya dapat digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Inilah salah satu contoh pemanfaatan multimedia di ranah medis dan kesehatan.
Komponen dalam Multimedia
Berikut di bawah ini komponen dalam Multimedia, antara lain sebagai berikut.
– Komponen penyusun, yakni meliputi elemen-elemen yang biasa digunakan dalam pembuatan sajian multimedia. Di antaranya teks, grafik, suara, foto, gambar diam dan gambar bergerak, serta animasi.
– Komponen Pengoperasian,yakni perangkat yang dipakai dalam membuat, mengontrol, memutar, dan menampilkan karya multimedia. Di antaranya komputer, software, layar multimedia, speaker, jaringan internet, cakram CD, DVD, dan sebagainya.
Jenis Multimedia
Berikut di bawah ini jenis Multimedia, antara lain sebagai berikut.
– Multimedia interaktif. Adalah jenis multimedia yang memungkinkan pengguna dapat mengontrol komponen-komponen di dalamnya. Tipe ini lebih mengutamakan personalisasi pemakain multimedia sesuai keinginan penggunanya.
– Multimedia hiperaktif. Merupakan jenis komunikasi multimedia yang memanfaatkan hubungan antara setiap komponen multimedia. Sifatnya juga interaktif, sehingga pengguna dapat memilih asupan informasi sesuai selera melalui tautan yang tersedia.
– Multimedia linier. Adalah jenis multimedia yang bersifat tidak interaktif. Artinya pengguna hanya bisa menikmati sajian informasi secara linier, tanpa memiliki kesempatan untuk mengontrolnya sendiri.
Prospek Perkuliahan Multimedia
Apa yang bisa dilakukan jika mengambil kuliah jurusan multimedia?
– Anda bisa jadi Animator, yakni orang yang bekerja membuat dan Mengedit Animasi biasanya lebih cenderung pada Objek Karakter seperti Kartun atau Tokoh pada Game.
– Anda bisa menjadi desainer jika mengambil jurusan Multimedia Design & Desainer. Desainer adalah orang yang membuat dan merancang sekema Tempat dan Latar Ruangan yang bisa banyak digunakan baik untuk Entertaiment ataupun kehidupan.
– Video Editor, Pic Editor dan Audio Editing. Video editor yaitu mengedit dan membuat berbagaimacam jenis Video, Pic Editor seperti mengedit menggunakan photoshop, Mengedit Audio baik musik ataupun efek suara.
– Video Shooting dan Fotografer. Anda juga bisa bekerja menjadi orang yang membuat dan mendokumentasikan Foto / video serta juga bisa digunakan dalam pembuatan Film.
– Webmaster. Mengelola Website dan Server Online yang akan membutuhkan kemampuan dari materi Pemorograman
– Anda juga bisa bekerja sebagai Admin di Kantor Dengan kemampuan dasar Office Komputer.
– Game Maker. Nah, ini juga bisa menjadi prospek bagi mahasiswa multimedia, dimana Anda bisa menjadi pembuat video game baik online maupun offline.
Demikian ulasan mengenai apa arti multimedia, fungsi dan manfaat, sejarah perkembangan, hingga jenis dan prospek jurusannya. Semoga bermanfaat. (*)