Pengertian Korosi, Bentuk dan Faktor – Faktor Penyebab Korosi pada Besi
Pernahkan kamu mendengar istilah korosi? Sebenarnya peristiwa korosi ini sangat dekat dengan kehidupan kita ya.
Namun, mungkin kita belum negetahui bahwa peristiwa itulah yang disebut dengan korosi. Nah, agar sama-sama belajar, yuk simak ulasan mengenai korosi berikut!
Pengertian Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa yang tidak diinginkan. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut karat. Contoh korosi yang paling umum adalah karat pada besi.
Jika korosi terjadi, logam teroksidasi, sedangkan oksigen (udara) berkurang. Karat logam umumnya dalam bentuk oksida atau karbonat. Rumus kimia untuk karat besi adalah Fe2O3.nH2O, padatan merah-coklat.
Secara sederhana, korosi juga dapat diartikan sebagai serangan yang merusak logam. Hal ini di karenakan logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
Definisi lain juga mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Misalnya bijih besi di alam bebas dalam bentuk oksida besi atau senyawa besi sulfida, setelah diekstraksi dan diproses akan menghasilkan besi yang digunakan untuk membuat baja atau baja paduan. Selama penggunaan, baja akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali ke senyawa oksida besi).
Agar lebih memahami pengertian dari korosi, mari kita simak definisi yang disampaikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
Pengertian Korosi Menurut Para Ahli
Berikut dibawah ini pengertian Korosi menurut para ahli, antara lain.
1). Rini Riastuti dan Andi Rustandi, 2008
Sedangkan Rini Riastuti dan Andi Rustandi mengatakan bahwa korosi merupakan sesuatu yang sangat berbahaya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dimana lingkungan terkait hal ini dapat berupa air, udara, gas, larutan asam dan lain-lain. Dalam industri minyak dan gas, proses korosi merupakan masalah penting dan perlu diperhatikan karena dampak korosi cukup besar.
2). Einar Bardal, 2003
Einar Bardal mengatakan bahwa korosi adalah degradasi suatu material (biasanya logam) akibat reaksi elektrokimia material dengan lingkungannya.
3). Trethewey, K. R. dan J. Chamberlain, 1991
Selanjutnya ada Trethewey, K. R. dan J. Chamberlain juga menyatakan bahwa korosi adalah penurunan kualitas logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya.
Bentuk Korosi
Ada beberapa bentuk korosi dapat berupa korosi seragam, korosi galvanik, korosi pitting, korosi celah dan lainnya. Untuk lebih jelasnya, silakan simak poin dibawah ini:
Korosi Seragam
Dalam bentuk ini adalah korosi yang terjadi secara serentak pada semua permukaan logam. Oleh karena itu, logam yang mengalami korosi seragam akan mengalami pengurangan dimensi per satuan waktu yang relatif besar.
Kerugian langsung akibat korosi seragam berupa kehilangan bahan konstruksi, keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan akibat produk korosi berupa senyawa yang mencemari lingkungan. Sedangkan kerugian tidak langsung meliputi penurunan kapasitas dan peningkatan biaya pemeliharaan (preventive maintenance).
Korosi Galvanik
Korosi galvanik terjadi ketika dua logam berbeda dihubungkan dan berada dalam lingkungan korosif. Salah satu logam tersebut akan mengalami korosi, sedangkan logam lainnya akan terlindungi dari serangan korosi.
Logam yang mengalami korosi adalah logam yang potensialnya lebih rendah dan logam yang tidak mengalami korosi adalah logam yang potensialnya lebih tinggi.
Korosi Pitting
Korosi pitting merupakan korosi lokal yang terjadi pada permukaan yang terbuka akibat rusaknya lapisan pasif.
Terjadinya korosi pitting diawali dengan terbentuknya lapisan pasif pada permukaannya, pada antarmuka lapisan pasif dan elektrolit terjadi penurunan pH, mengakibatkan lapisan pasif larut secara perlahan dan menyebabkan lapisan pasif putus.
Faktor-Faktor Penyebab Korosi pada Besi
Setelah memahami pengertian dan bentuk dari korosi, tentu yang menjadi pertanyaan besara adalah “apa penyebab korosi?”.
Untuk menjawab hal tersebut, mari kita lihat faktor-faktor penyebab korosi dengan contoh terjadi pada besi berikut ini:
Konsentrasi H2O dan O2
Dalam kondisi kelembaban yang lebih tinggi, besi akan lebih cepat berkarat. Selain itu, air dengan kandungan oksigen terlarut yang lebih tinggi juga akan lebih cepat berkarat.
Hal ini tak lain karena air dan oksigen masing-masing bertindak sebagai media untuk korosi dan sebagai agen pengoksidasi untuk besi.
pH
Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat. Hal ini dikarenakan reaksi reduksi oksigen di lingkungan asam lebih spontan yang ditandai dengan potensi reduksi yang lebih besar daripada di suasana netral atau basa.
Kehadiran Elektrolit
Adanya elektrolit seperti garam NaCl dalam media korosi akan mempercepat korosi, karena ion elektrolit membantu mengantarkan elektron bebas yang dilepaskan dari reaksi oksidasi di daerah anoda ke reaksi reduksi di daerah katoda.
Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal yang dimaksud dalam ini adalah bagaimana laju reaksi kimia meningkat dengan meningkatnya suhu.
Kopling Galvanik
Ketika besi dihubungkan atau melekat pada logam lain yang kurang reaktif (tidak mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), akan timbul beda potensial yang menyebabkan aliran elektron dari besi (anoda) ke logam yang kurang reaktif (katoda).
Hal ini menyebabkan besi terkorosi lebih cepat daripada tanpa adanya logam yang kurang reaktif. Efek ini juga dikenal sebagai efek kopling galvanik.
Demikian ulasan kami mengenai korosi yang membahas mulai dari pengertian menurut ahli, bentuk dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi korosi.
Semoga ulasan kami membantu kamu, khususnya menambah wawasan mengenai korosi. Terimaksih sudah singgah dan semangat belajar terus ya!