Apa Itu ISO, Fungsi dan Cara Menggunakannya pada Kamera

Fotografi adalah hal yang digandrungi berbagai kalangan saat ini. Dengan pengetahuan fotografi seseorang bisa menjadikan ilmunya ladang bisnis. Misalnya dengan foto produk dan lainnya.

Namun, untuk menjadi fotografer yang bisa diandalkan, Anda tentu harus menguasai teknik fotografi agar hasilnya memuaskan.

Berbicara tentang teknik fotografi, ada beberapa istilah di dalamnya termasuk ISO. ISO ini merupakan hal krusial dalam fotografi, karena berkaitan dengan pengaturan cahaya.

Berikut ini kami rangkum penjelasan tentang apa itu ISO, sehingga Anda yang awam pun bisa mempelaajarinya.

Apa Itu ISO

Secara umum, ISO adalah kemampuan yang dimiliki oleh kamera dalam menangkap sebuah cahaya. Jadi, ISO ini merupakan sisi sensitif dari sebuah kamera.

Ketika kita akan mengatur ISO yang semakin besar, maka cahaya yang ditangkap oleh kamera akan menjadi semakin besar dan kamera menjadi lebih sensitif. Fitur pengaturan ISO sendiri merupakan bagian dari segitiga exposure dalam sebuah kamera selain shutter speed dan juga aperture.

Dengan semakin besar ISO yang akan kita gunakan, kita tidak akan memerlukan banyak cahaya untuk bisa mendapatkan cahaya yang tepat dan juga ketepatan cahaya untuk bisa mendapatkan gambar terbaik dengan menggunakan kamera.

Biasanya untuk pemula, bisa memilih ISO auto, artinya kamera akan menyesuaikan sendiri berapa ISO-nya. Caranya dengan menekan tombol shutter dengan pelan.

Nah, untuk pengguna yang sudah paham, mereka bisa mengatur sendiri ISO kamera sesuai kebutuhan. Pilihan angka yang akan dimulai dari 50/100, 200, 400, 800, 1600 bahkan 25000.

Meningkatkan ISO memang akan menambah terang gambar, namun efek noise pun akan semakin besar. Noise ini merupakan bintik-bintik yang ada pada gambar dna tentu saja membuat kualitas gambar yang kurang bagus. Namun untuk kamera canggih, noise bukan lagi masalah besar.

Shutter Speed

Shutter speed adalah ukuran kecepatan buka tutup jendela sensor atau selama apa sensor menerima cahaya.

Kecepatan shutter diukur dalam satuan second (detik), semakin cepat shutter speed semakin cepat pula sensor menerima cahaya, dan sebaliknya.

Pada DSLR, kecepatan shutter dilakukan secara mekanis dengan membuka tutup cermin dan jendela shutter yang terdapat di depan sensor, sementara mirrorless, kecepatan shutter dilakukan secara elektrik hingga bisa menghasilkan kecepatan shutter yang sangat tinggi, misalnya 1/8.000s hingga 1/16.000s.

Aperture

Aperture atau bukaan lensa adalah ukuran seberapa besar atau kecil terbuka-nya iris/diafragma lensa yang diukur dengan f-number (wikipedia).

Yang menarik, semakin kecil angka f-stop yang tertera, semakin besar pula bukaannya, jadi jangan sampai salah persepsi ya.. !

Semakin besar bukaan lensa (f-number semakin kecil), semakin banyak pula cahaya yang masuk. Alasannya sederhana, ibarat jendela, semakin lebar jendela dibuka maka semakin berlimpah cahaya yang masuk.

Besar kecilnya bukaan lensa akan berpengaruh pada hasil gambar yang didapatkan. Semakin besar bukaan lensa (f-number semakin kecil) akan mempengaruhi 2 hal berikut :

– Foto yang dihasilkan akan semakin terang karena jumlah cahaya yang masuk semakin banyak;

– Depth of field / ruang tajam semakin sempit sehingga background foto yang dihasilkan lebih bokeh / blur, dan sebaliknya.

Kapan ISO Digunakan

Seperti yang dijelas di atas, ISO berhubungan erat dengan cahaya. Jadi ISO perlu digunakan dalam beberapa kondisi seperti:

– Kondisi minim cahaya;

– Sudah menggunakan Aperture dengan bukaan terbesar;

– Sudah mengatur Shutter Speed pada kecepatan paling “wajar”.

Cara Mengatur ISO

Berbeda dengan cara mengatur shutter speed dan aperture, selain mode auto, Anda bisa dengan bebas mengatur ISO pada mode manual exposure (M), shutter priority (TV atau S), aperature priority (Av atau A), dan juga Program(P). Di dalam layar LCD kamera, menu ISO berada di dekat menu shutter speed dan aperture.

Selain bisa diatur secara manual, ISO juga bisa diatur secara otomatis. Khusus untuk kamera DSLR Canon, Anda hanya perlu pencet dan tahan tombol +/- ISO, lalu putar main dial sampai tertera A (Auto) di layar LCD atas, lalu pilih 1/125 detik sebagai shutter speed minimal.

Sedangkan untuk kamera DSLR Nikon, Anda masuk ke Shooting Menu, lalu ISO sensitivity, pilih ISO Sensitivity Auto Control, lalu Pilih ON, dan pilih 1/125 sebagai shutter speed minimum, OK.

Demikian ulasan mengenai ISO, fungsinya, hingga cara mengatur ISO pada kamera. Semoga bermanfat. (*)