Pengertian Ilmu Komunikasi, Fungsi dan Proses Komunikasi
Komunikasi begitu krusial dalam kehidupan manusia. Cendekiawan ataupun para ahli dari berbagai latar belakang keilmuan tertarik untuk melakukan penelitan mengenai ilmu komunikasi. Ada beberapa pengertian komunikasi yang dicetuskan oleh para ahli yaitu, sebagai berikut:
Hovland, Janis dan Kelly (1953): “Communication is the process by which an individual (the communicator) transmit stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience)”.
Maksudnya yaitu komunikasi sejatinya merupakan sebuah proses seseorang yang bertindak sebagai komunikator mengirimkan stimuli atau respon berupa verbal untuk mempengaruhi kepribadian atay sikap seseorang yang bertindak sebagai komunikan.
Colin Cherry (1964) menyampaikan bahwasanya komunikasi merupakan suatu usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Dan juga memiliki serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.
Disimpulkan bahwasanya definisi dari komunikasi ialah suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak baik individu atau kelompok kepada pihak lain (individu atau kelompok), melalui saluran tertentu sehingga menimbulkan pengertian bersama untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.
Fungsi Komunikasi
Komunikasi memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menyiarkan informasi
Komunikasi berfungsi untuk menyiarkan informasi yang dibutuhkan para komunikan dengan suatu harapan bahwa komunikan bisa mengambil keputusan yang tepat setelah menerima informasi yang disampaikan.
2. Mendidik
Komunikasi memiliki fungsi dalam mendidik apabila pesan yang diterima oleh komunikan berdampak untuk peningkatan pengetahuan komunikan.
3. Menghibur
Komunikasi berfungsi untuk menghibur ketika pesan yang disampaikan kepada komunikan bertujuan untuk rekreasi atau kesenangan bagi komunikan.
4. Mempengaruhi
Komunikasi mampu mempengaruhi komunikan apabila pesan yang disampaikan kepada komunikan memberikan efek yang diharapkan.
Proses Komunikasi
Sederhananya, dalam suatu proses komunikasi memiliki 3 (tiga) elemen yaitu komunikator, pesan dan komunikan.
Namun secara luas, dalam suatu proses komunikasi terdapat 6 (enam) elemen proses komunikasi. Elemen-elemen proses komunikasi tersebut adalah, sebagai berikut:
1. Sumber
Sumber merupakan dasar yang nantinya akan dipakai dalam proses penyampaian pesan. Yang dapat dijadikan sumber ialah seperti orang, organisasi, atau bahan literatur dan lain sebagainya.
Kredibilitas sebuah sumber benar-benar harus diperhatikan dengan tujuan agar pesan yang disampaikan nantinya mempunyai validitas.
2. Komunikator
Komunikator ialah seorang individu atau kelompok yang mengirim pesan. Komunikator yang akan memulai terjadinya sebuah proses komunikasi. Kredibilitas seorang komunikator sangat perlu untuk diperhatikan.
Karena “siapa” lebih penting dari “apa” yang seseorang sampaikan. Misalnya, ketika hendak berbicara mengenai penyakit mata maka dokter mata menjadi pihak yang paling pantas untuk menjelaskan mengenai penyakit mata. Intinya, komunikator haruslah disesuaikan dengan isi pesan yang hendak disampaikan.
3. Pesan
Pesan merupakan elemen terpenting dalam sebuah proses komunikasi. Pesan merupakan suatu informasi yang akan disampaikan oleh seorang komunikator kepada komunikan.
Adapun pesan yang disampaikan dapat dilakukan secara langsung atau melalui media tertentu. Pesan yang disampaikan secara langsung biasanya berupa pesan yang bersifat informatif, persuasif atau koersif.
4. Saluran
Saluran merupan media ketika pesan hendak dikirimkan. Dalam suatu komunikasi ada dua media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi yaitu media umum seperti telepon, radio CB, OHP dan media massa seperti pers, radio, film, atau televisi
5. Komunikan
Komunikan adalah seuah target dalam penyampaian pesan. Komunikan terbagi atas 3, yang perta yaitu komunikan yang terdiri dari orang per orang yaitu anggota dari kelompok tertentu yang terkait dengan segala macam pendirian yang dianut.
Apabila suatu pesan disampaikan mengalami benturan dengan pendirian yang dianut, maka akan terjadi penolakan didalamnya. Hal tersebut bisa menjadikan seseorang cenderung untuk memilih sesuatu yang sesuai dengan pendirian yang ia dimiliki.
Maka dari itu, pesan yang ingin disampaikan kepada komunikan hendaknya sesuai dengan situasi serta kondisi dari sang komunikan.
6. Efek
Efek komunikasi merupakan sebuah dampak yang dihasilkan karena adanya proses komunikasi. Dampak ini biasanya berupa perubahan pengetahuan, sikap atau perilaku. Jika efek komunikasi sesuai dengan yang diharapkan maka komunikasi dikatakan berhasil. Namun apabila tidak, maka komunikasi tersebut gagal.