Pengertian Etnis, Model – Model Perubahan dan Konsep Etnik

Etnis atau Kelompok etnik atau yang biasanya juga disebut sebagai suku bangsa merupakan golongan manusia yang kelompoknya mampu untuk mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, umumnya dengan dasar garis keturunan yang dianggap sama.

Identitas suku ditandai dari adanya pengakuan orang lain dan ciri dari kelompok itu sendiri. Misalnya  terdapat kesamaan budaya, agama, bahasa, prilaku, serta ciri dari biologis.

Pengertian Etnis adalah suatu himpunan manusia yang di persatukan oleh kesadaran atas kesamaan kultur atau subkultur tertentu, atau bisa juga karena adanya kesamaan ras, agama, asal usul bangsa, bahkan peran maupun fungsi tertentu.

Karena etnik memiliki kesinambungan dengan suatu budaya. Dan kebudayaan pun terbentuk dari sekumpulan orang yang mampu menghasilkan suatu budaya yang terjadi oleh kebiasaan para anggotanya.

Pada pertemuan internasional terhadap tantangan-tantangan melakukan pengukuran dunia etnis yan terjadi pada tahun 1992. Etnisitas menjadi suatu faktor fundamental yang ada dalam kehidupan manusia. Berikut ni merupakan contoh dari etnis yaitu, sebagai berikut:

Garis keturunan

Anggota dari suatu suku bangsa telah ditentukan berdasarkan dengan garis keturunan (patrilinial), seperti misalnya suku batak, menurut garis keturunan ibu (matrilineal) yaitu misalnya suku minang atau kebudayaan suku jawa.

Suku bangsa campuran

Terdapat suku bangsa yang berdasarkan terjadinya percampuran ras, contohnya seperti orang peranakan yang merupakan campuran dari bangsa Melayu dengan Tionghoa.

Identitas Etnis

Identitas Etnis merupakan bagian dari individu-individu yang terdiri dari banyaknya identitas yang terkait dengan peranan-peranan khusus. Salah satu dari identitas-identitas ini memiliki hubungan dengan latar belakang etnik mereka yang di anggap sebagai bagian inti dari diri mereka.

Sederhananya dapat dipahami bahwasanya identistas etnik merupakan suatu ciri khas yang dimiliki oleh sekelompok orang yang dianggap sebagai inti dari diri mereka.

Identifikasi diri

Merupakan pengetahuan mengenai budaya etnis yang terdiri atas tradisi, kebiasaan, nilai-nilai dan tingkah laku

Model – Model Perubahan Identitas Etnis

Identitas etnik muncul apabila dua atau lebih dari kelompok etnik saling berhubungan. Pada masa lalu terdapat berbagai model tentang bagaimana tabiat dan proses transformasi identitas etnik, terutama dalam model akulturasi dan model asimilasi yang biasanya dipertukarkan.

Asimilasi kerapkali terbilang sejajar dengan hilangnya etnisitas, sementara pluralisme budaya lebih menonjolkan kesinambungan etnisitas.

Asimilasi mengarah pada sejauh mana suatu kelompok yang awalnya khas menjadi kehilangan identitas subjektifnya dan telah terserap pada struktur sosial suatu kelompok lain.

Akulturasi adalah suatu prasyarat, atau sekurang-kurangnya beriringan dengan asimilasi karena seseorang yang kehilangan perasaan khasnya dan sepenuhnya akan diterima dalam suatu kelompok lain kecuali apabila ia lancar dalam bahasa dan budaya kelompok penerima.

Konsep akulturasi dan konsep asimilasi awalnya dimulai dan terjadi perkembangan ketika di Amerika Serikat. Perbedaan dua proses itu ialah bahwasanya akulturasi merupakan bagian dari proses dua arah, sedangkan asimilasi ialah sebuah proses satu arah.

Banyak ahli menyampaikan bahwasanya definisi dari akulturasi. Banyak mengandung interpretasi yang sama, bahwasanya akulturasi merupaka suatu bentuk perubahan budaya yang disebabkan karena terjadinya kontak kelompok- kelompok budaya, yang menekankan bahwa penerimaan pola-pola dan budaya baru serta ciri-ciri masyarakat pribumi oleh kelompok- kelompok minoritas.

Konsep Etnik (Kesukubangsaan)

Dalam memahami hubungan antar etnik dapat di lakukan dengan melihat sendiri kasus-kasus yang terjadi. Terutama bagi etnik yang jarang terlibat dalam suatu konflik dan bertahan dalam suatu gesekan yang terjadi. Tujuanya agar mampu  mengidentifikasi cara menghadapi setiap gesekan yang terjadi tanpa adanya konflik.

Terdapat  2 hal pokok yang dibahas dalam mengamati kelompok- kelompok etnik dengan ciri-ciri unit budayanya yang khas, yaitu: kelanggengan tiap unit-unit budaya dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam terbentuknya suatu unit budaya tersebut. Terdapat beberapa implikasi ketika melihat sebuah kelompok etnik sebagai sebuah unit kebudayaan, yaitu:

Klasifikasi individu atau kelompok tertentu dapat dinyatakan sebagai anggota suatu kelompok etnik tertentu tergantung pada kemampuannya dalam memperlihatkan sifat budaya kelompok etnik tersebut.

Bentuk-bentuk budaya yang terlihat menggambarkan adanya pengaruh ekologi, tetapi bukan berarti hal ini menunjukkan bahwa semua itu merupakan bagian bentuk dari suatu penyesuaian diri terhadap lingkungan semata-mata.