Pengertian DNS, Fungsinya untuk Website, Cara Kerja Hingga Jenisnya
Ketika ingin mengakses sebuah website, Anda tentu tinggal mengetikkan nama websitenya. Misalnya Anda ingin mengakses website Appnesia.id, maka Anda tinggal mengetik “Appnesia” di kotak browser, maka dengan cepat website itu muncul.
Namun, coba bayangkan jika Anda ingin mengakses sebuah website, tapi harus memasukkan alamat IP websitenya secara manual. Misalnya Anda ingin membuka Google, tapi yang harus Anda masukkan adalah IP address Google.
Pasti sudah kebayang kan bagaimana repotnya jika untuk mengakses website harus memasukkan IP addresnya.
Seperti diketahui IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.16.10.01 atau dimisalkan berformat w.x.y.z.
Sudah bisa dipastikan notes Anda penuh dengan daftar IP Address website.
Tapi mimpi buruk seperti itu tidak perlu Anda alami, sebab ada yang namanya DNS alias Domain Name Server.
DNS adalah sebuah sistem yang mengubah URL website ke dalam bentuk IP Address.
Itu karena DNS merupakan sebuah sistem yang menghubungkan Uniform Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address).
Fungsi DNS
Dari penjelasan di atas, sedikit banyaknya kita bisa menarik kesimpulan apa itu fungsi DNS. Adapun fungsi DNS adalah sebagai berikut:
1. Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain;
2. Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan;
3. Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.
Cara Kerja DNS
Seperti perangkat lain, DNS juga bekerja dalam tahapan-tahapan. Dimulai proses meminta informasi atau DNS query. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan-tahapan lain seperti DNS recursion, root nameserver, TLD nameserver, hingga authoritative nameserver.
– Tahap pertama adalah DNS Query yakni meminta informasi soal IP Address. Tahapan ini dimulai ketika Anda mengetikkan URL ke address bar.
– Kemudian DNS server kemudian mencari informasi di filehosts. Dalam tahapan awal ini sendiri, terdapat tiga jenis DNS Query. Ketiganya adalah recursive query, iterative query, dan non-recursive query.
Dalam tahapan Recursive query pengguna memberikan hostname yang mana kemudian DNS Resolver harus berikan jawaban. Kenudian di Iterative query pengguna memasukkan hostname. DNS resolver akan mencari cache yang relevan di memori. Jika tidak berhasil, DNS resolver akan mencari informasi di Root Server dan Authoritative Name Server yang paling dekat dan relevan dengan DNS zone. Dan dalam Non-recursive query user bisa mencari dengan lebih cepat sebab tipe ini tidak memerlukan pencarian di Root Server atau Authoritative Name Server karena data yang dicari tersimpan dalam cache.
– Apabila informasi yang Anda cari tak bisa ditemukan di ISP. Maka kemudian, sistem akan mencari informasi yang Anda butuhkan ke root name server.
Root name server merupakan semacam database yang menjawab pertanyaan soal nama domain dan IP Address.
– Kemudian dari root name server, sistem akan membaca jenis informasi yang dicari dari top-level domain. Setiap TLD seperti .COM, .ORG, .EDU, .ID, .AU, dan sebagainya memiliki server yang spesifik.
Dengan membaca informasi ini, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang benar-benar memiliki data yang dicari.
Setelah itu user akan berada pada authoritative name server. Jenis server satu ini memiliki semua informasi lengkap soal situs web yang dituju.
Ketika informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, maka browser akan menampilkan situs web atau halaman yang Anda minta di awal. Tentu saja hasil pencarian ini memiliki masa waktu tertentu.
Proses pencarian ini akan diulang untuk memastikan informasi yang ditampilkan tetap up-to-date. Namun, tentu saja, beberapa informasi ini disimpan dalam bentuk cache di device untuk berjaga-jaga agar proses query berjalan cepat.
Kelebihan DNS
DNS memiliki beberapa kelebihan dalam mendukung Anda berselancar di internet. Berikut ini adalah kelebihan DNS server.
1. Lebih Mudah untuk Berinternet. Dibanding mengingat deretan angka IP address, tentu akan lebih nyaman untuk mengingat nama website.
2. Lebih Konsisten dalam Penggunaan. Anda bisa menggunakan nama DNS yang sama meskipun ada perubahan pada IP Address yang digunakan. Dengan demikian, akses pengunjung ke salah satu website tetap bisa dilakuakan meskipun telah terjadi penggantian IP Address.
3. Lebih Mudah Dikonfigurasi. Saat terjadi kendala pada IP Address yang digunakan, Anda bisa mengganti dengan IP yang berbeda dengan mudah.
4. Lebih Aman. Ketika menggunakan sistem DNS, semua aktivitas transfer data online akan melalui server DNS yang terjaga keamanannya.
Jenis – Jenis DNS
Ada beberapa jenis informasi yang bisa diminta dalam sistem DNS. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai:
– A Record atau Address record, yakni DNS yang menyimpan informasi soal hostname, time to live (TTL), dan IPv4 Address.
– AAA Record, yakni DNS Record yang menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.
– MX Record, yakni DNS yang merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email di suatu domain.
– CNAME Record, yakni DNS yang digunakan untuk me-redirect domain atau subdomain ke sebuah IP Address. Lewat fungsi satu ini, Anda tak perlu memperbarui DNS record.
– NS Record, yakni DNS yang berguna jika subdomain Anda di web hosting berbeda dengan domain.
– PTR Record, yakni DNS yang memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi soal IP Address dan menampilkan hostname (reverse DNS lookup).
– CERT Record, yakni DNS yang menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.
– SRV Record, yakni jenis DNS Record menyimpan informasi terkait lokasi komunikasi, semacam Priority, Name, Weight, Port, Points, dan TTL
– TXT Record yakni jenis DNS record yang membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin.
– SOA Record yakni jenis DNS yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian yang sama juga merujuk pada Authoritative Name Server serta informasi lengkap sebuah domain.
Demikian ulasan mengenai apa arti DNS, fungsinya, cara kerja hingga jenisnya. Semoga bermanfaat. (*)