Apa Itu Marketing Bedanya dengan Sales, Fungsi Hingga Contohnya
Dalam perusahaan posisi marketing tergolong penting. Sebab sebagus apapun perusahaannya kalau barang atau jasanya tidak laku terjual, itu akan sia-sia dan pertanda perusahaan akan bangkrut.
Tak heran jika ada yang menyebut kehidupan perusahaan bergantung pada tim marketingnya.
Pun sangat wajar jika tim marketing digaji lebih besar dari karyawan lain karena mereka memang ujung tombak perusahaan.
Ketika mendengar kata “marketing”, mungkin yang terlintas di pikiran Anda adalah sales, padahal itu berbeda.
Sebelum sampai kesitu mari kita bahas dulu apa itu marketing.
Pengertian Marketing
Bahasa mudahnya, marketing adalah pemasaran. Marketing adalah kegiatan untuk membuat masyarakat tertarik pada produk atau jasa dari sebuah perusahaan.
Dalam melakukan kegiatan ini, perlu dilakukan riset pasar, analisis, dan pencarian pelanggan yang ideal.
Kegiatan pemasaran sebuah produk dimulai dari proses pengembangan produk, metode distribusi yang akan dilakukan, penjualan produk atau jasa, dan periklanan.
Perkembangan teknologi membuat definisi pemasaran meluas. Saat ini ada dua jenis pemasaran: online dan offline. Dua konsep ini dipisahkan oleh mediumnya, di mana online menggunakan internet, sementara offline tidak.
Dalam bisnis tentu saja marketing atau pemasaran memiliki banyak fungsi. Pemasaran tidak hanya mampu membuat orang awam memahami produk atau jasa yang ditawarkan, tapi juga meningkatkan penjualan hingga membuat bisnis tumbuh.
Secara umum, marketing berguna untuk menjelaskan produk atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat.
Tugas orang yang bekerja dalam bidang marketing adalah menjelaskan bagaimana sebuah produk itu bisa dibutuhkan oleh pembelinya.
Perbedaan Sales dengan Marketing
Nah, ketika berbicara soal marketing, pasti yang terlintas di kepala banyak orang adalah sales. Padahal, maarketing berbeda dengan sales.
Dikutip dari Jurnal Entrepreneur, sales adalah bagian dari suatu perusahaan yang kegiatannya menjual, memastikan produk yang terlihat ataupun yang tidak terlihat laku dengan harga yang sesuai dengan perencanaan awal.
Sedangkan marketing adalah keseluruhan sistem dari kegiatan bisnis seperti merencanakan produk, menetapkan harga, mempromosikan produk dan mendistribusikan barang dengan tujuan untuk memuaskan konsumen. Secara singkat, sales ini merupakan penjualan dan marketing merupakan strategi untuk meningkatkan penjualannya.
Nah, dari situ jelas bahwa kegiatan marketing ini lebih luas dibandingkan sales. Karena sales adalah sekedar menjual. Sementara marketing ikut merencanakan, promosi, meriset pasar dan lainnya.
Dengan kata lain, marketing ini merupakan kegiatan dibelakang sales. Mereka yang memikirkan cara promosi, pangsa pasar, identifikasi kelebihan dan kekurangan produk, dan sebagainya.
Kemudian sales kerjanya untuk jangka pendek, sedangkan marketing lebih kepada keberlangsungan penjualan produk jangka panjang.
Unsur Marketing
Seorang penulis dan profesor di bidang pemasaran, E. Jerome McCarthy, di tahun 1960an memperkenalkan konsep 4P dalam buku Basic Marketing: A Managerial Approach.
Nah, 4P marketing adalah product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).
1. Product atau Produk
Salahsatu unsur marketing yang terpenting adalah produk. Karena untuk memengaruhi masyarakat, tidak hanya membutuhkan sebuah produk atau jasa yang sudah jadi.
2. Price atau Harga
Setelah menentukan produk atau jasa, hal berikut yang perlu diperhatikan adalah harga. Untuk menentukan harga, pemilik produk atau jasa dapat memeriksa harga kompetitor atau melihat sejauh mana calon pembeli bersedia membayar.
3. Place atau Tempat
Di bidang marketing place (tempat) mengacu pada proses distribusi barang atau jasa yang kamu tawarkan. Selain prosesnya, tim marketing juga harus tahu seberapa luas jangkauan produk dan jasa perusahaan mereka.
4. Promotion atau Promosi
Faktor terakhir dalam 4P adalah promosi. Promosi mencakup iklan, acara, atau diskon yang dibuat untuk meningkatkan pemahaman terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Tidak hanya itu saja, promosi juga memungkinkan produk atau jasa menarik pembeli lebih banyak.
Tujuan Marketing
Berbeda dengan sales yang tujuannya adalah barang laku dan menghasilkan untung, marketing memiliki banyak tujuan yakni:
1. Meningkatkan Penjualan
Strategi marketing baik itu lewat iklan, promo, diskon dan sebagainya bertujuan meningkatkan penjualan. Jadi bukan mentok di barang laku saja, tujuan marketing adalah membuat barang lebih banyak laku dari sebelumnya.
2. Menghasilkan Peluang
Tujuan maarketing lainnya adalah menghasilkan peluang atau prospek. Jadi misalnya sebuah buku bisa hanya terjual di kalangan siswa, dengan teknik marketing jadi bisa terjual di kalangan guru dan orangtua siswa.
3. Mendapatkan pelanggan baru
Mendatangkan pelanggan baru adalah tujuan yang bagus untuk banyak jenis bisnis, terlepas dari apakah Anda menjual kepada individu atau perusahaan. Meskipun yang ini tampaknya cukup mudah untuk diukur, beberapa perusahaan mengalami kesulitan menghitung pelanggan baru dengan andal.
4. Mempertahankan pelanggan
Selain memdapat pelanggan baru marketing juga bertujuan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
5. Up-sell and cross-sell
Jika Anda memiliki sekumpulan pelanggan tetap, cara terbaik untuk berkembang adalah dengan menjual lebih banyak produk yang sama ke pelanggan yang sudah ada (up-sell) atau menjual solusi baru ke pelanggan yang sudah ada (cross-sell).
Ini adalah hal yang mungkin sulit diukur untuk beberapa perusahaan berdasarkan sistem mereka, tetapi ini adalah tujuan yang populer secara konsisten untuk perusahaan yang lebih matang.
Meningkatkan brand awareness
6. Re-brand atau re-position
Berhasil melakukan re-positioning atau re-branding perusahaan atau produk Anda dapat mempercepat pertumbuhan bisnis Anda. Ini adalah satu lagi yang mungkin sulit untuk diukur, tetapi Anda harus memilih metrik seperti penyertaan posisi baru Anda di media dan komunikasi analis (sebagai indikator utama), kesadaran merek, atau peningkatan pertumbuhan.
7. Tingkatkan lalu lintas web
Terkadang sasaran Anda cukup sederhana – seperti membuat lebih banyak orang datang ke situs web Anda. Ini adalah area lain di mana metrik kualitas sangat penting. Pastikan Anda dapat mengukur lalu lintas yang memenuhi syarat, rasio pentalan, konversi, waktu di halaman, atau indikator serupa bahwa Anda mendapatkan orang yang tepat untuk datang ke situs Anda.
Jenis Marketing Online
Di zaman digital ini marketing bisa dilakukan dimana saja terutama di internet. Cakupan marketing pun semakin luas baik online maupun offline. Nah, jika memilih marketing online, berikut ini adalah jenis marketing yang perlu Anda ketahui.
1. SEO, alias Search Engine Optimization yakni jenis pemasaran yang menggunakan optimisasi situs web. Tujuannya supaya produk atau jasa muncul dalam mesin pencari seperti Google. Dengan memakai SEO, pemilik produk atau jasa dapat menyasar dan menganalisis calon pembeli secara spesifik. Misalnya mereka yang berusia 18 sampai 25 tahun atau orang yang tinggal di kota tertentu.
2. SEM, atau Search Engine Marketing, yakni pemasaran dengan membuat produk atau jasa yang ditawarkan muncul di urutan pertama mesin pencari. Selain itu, jenis ini dapat memaksimalkan kedatangan calon pembeli dengan metode pay per click.
3. Media sosial, pemasaran melalui medsos hampir mirip dengan SEO. Hanya saja di media sosial, produk atau jasa yang ditawarkan tidak akan mudah mendapatkan calon pembeli. Hal dikarenakan setiap media sosial memiliki segmentasi dan target pasar yang berbeda.
4. Video, Saat ini video merupakan sarana marketing yang sangat populer. Apabila dulu video marketing hanya digunakan untuk menggaet calon pembeli, sekarang video marketing bisa juga digunakan untuk mempertahankan loyalitas pembeli. Salah satu contohnya adalah membuat serial film atau televisi mini.
5. Blog dan media cetak, pemilik produk atau jasa dapat memasarkan produknya melalui banner dan tulisan (apabila menggunakan blog) dan iklan (apabila menggunakan media cetak).
Selain yang disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak jenis pemasaran. Mulai dari ad-lips yang dikembangkan oleh saluran radio ataupun free trial, yang menawarkan produk gratis dengan periode masa percobaan tertentu.
Contoh Marketing
Spotify: Menawarkan Pengalaman Pengguna yang Berbeda
Saat ini, Spotify adalah salah satu perusahaan global paling terkenal di planet ini. Tapi bagaimana merek Swedia ini bisa menaklukkan dunia?
Ada banyak layanan musik streaming, tetapi yang membuat Spotify unik adalah fokusnya membantu pengguna menemukan konten baru. Spotify memecahkan cetakan platform streaming musik biasa dan sebagai gantinya menawarkan pengalaman pengguna yang benar-benar baru kepada pendengar.
Misalnya, selain filter khas berdasarkan genre, Spotify juga memungkinkan pengguna untuk memilih musik berdasarkan suasana hati mereka, apakah Anda ingin berolahraga, tidur, atau bahkan perlu beberapa lagu untuk dinyanyikan di kamar mandi.
Ini membantu pengguna menemukan lagu yang tidak pernah terpikir oleh mereka dan pada gilirannya, memperkuat hubungan mereka dengan merek.
Demikian ulasan mengenai apa itu marketing, unsur, tujuan, hingga contohnya. Semoga bermanfaat (*)